Tempat Liburan Telanjang, Sama Pasangan


Libur akhir pekan ingin liburan sama pasangan ingin libur ke Pantai bebas telanjang



Tanggal 10 Mei 2018 saya ingin kasih tau bagi sobat yang ingin cuci mata dengan keluarga Pantai Pantai Bebas di Dunia
sebagian orang, pantai nudist dan pantai naturist dianggap sama. Tidak terlalu salah juga seperti ini, karena warna utama itu adalah sama: para pengunjungnya sama-sama tidak berpakaian. Pakaian opsional , istilah sopannya. Namun bagi kelompok hardcore di masing-masing pihak, pantai nudist dan pantai naturistBENAR-BENAR BERBEDA (hehehehe, alay dikit pakai huruf kapital). Pantai Nudist adalah pantai bagi kaum nudis (nudis) alias penghobi telanjang. Kalau saja ada norma dan ketentuan formal yang menganggap ketelanjangan di depan publik sebagai pelanggaran, mereka mungkin akan memilih tak berpakaian. Ke kantor, ke pasar, jogging, mereka akan memilih melakukannya tanpa pakaian. Sementara, kaum naturis, yang merasa mereka lebih filosofis. Ketelanjangan mereka disebut sebagai fitrah dan upaya untuk lebih menyatu dengan alam. Mereka, biasanya, memiliki norma yang lebih sempurna daripada kaum nudist. Ketelanjangan sebagai upaya mulia untuk menikmati, menghargai, dan melindungi alam. Karena itu, mereka melakukan seks di depan umum mereka. Sebagian di antara mereka menuding kaum nudist pada saat ini.
Jika keterangan saya di atas salah, atau ada bagian yang kurang tepat, tolong dimaafkan. Maklum, saya bukan anggota mereka, baik nudist maupun naturist.Alinea di atas hanya preambule untuk menceritakan pengalaman saya melongok an naturist beach di Inggris, tepatnya di kota Brighton, dua tahun lalu.
Sebagai mahasiswa dari sebuah negara yang kurang bersahabat dengan ketelanjangan di depan umum, tentu saya tertarik untuk menemukan rupa sebuah "pantai telanjang". Apalagi sudah jauh-jauh ke Inggris, masak iya tidak meresapi setiap keping kehidupan masyarakatnya yang beragam? Dan sebagai wartawan, sangat senang bila puas dengan hanya tanpa mencoba secara langsung.
Maka, di antara sekian banyak kota di Inggris, Brighton masuk ke dalam daftar saya.Apalagi, waktu itu National Express, salah satu dari hanya 2 bus operator jarak jauh di Inggris, sedang promo beli satu gratis satu gratis. Dengan membeli tiket ke Brighton yang murah (maklum, hanya 2 jam dari London), saya dapat tiket gratis ke Edinburgh (Skotlandia, 9 jam dari London). Asyik punya, kan?
Tiba di Brighton, hal menarik pertama adalah terminal bus-nya. Bukan karena terlampau mewah, namun karena saking sederhananya. Ini terminal atau cuma sepetak tanah kosong, sih? Ya, yang mirip dengan terminal di Brighton, hanya sepetak tanah yang cukup disediakan 3 atau 4 bus saja. Tanpa peron, tanpa apa pun.Termasuk, tanpa calo. Sebagian besar warga yang ingin belanja memang membeli tiketnya secara online, jadi konter tiket tidak ada betul-betul diperlukan.
Lepas dari "terminal", saya masuk ke Brighton Pier. Ini adalah bangunan yang menjorok ke laut, diisi dengan beragam wahana permainan (Dufan di Ancol jauh lebih lengkap) dan kios jajanan dan suvenir. Bagi saya sih nggak ada yang terlalu menarik di sini, kecuali hidangan-hidangan segar dari laut (baca: aneka sajian ikan-ikan mentah). Saya tak pernah makan ikan mentah. Sushi dan sashimi adalah dua menu Jepang yang tidak pernah saya makan karena bahannya mentah. Tapi kali itu saya nekat. Saya beli satu cangkir kerang dan udang mentah. Ikut para pembeli sebelumnya, saya pun mengucuri seafood itu dengan perasan udara lemon (saya banyakin, khawatir bau dan rasa amisnya masih terasa) dan mayones warna jingga.Simsalabim… ternyata udang dan kerang itu sama sekali tidak baud an berasa amis.Kucuran air lemon dan mayones jingga buang yang klop, sempurna sempurna.Makanan mentah itu jadi terasa gurih, manis (dari udang), segar. Maknyus! Saya tidak menyesal harga 2 kali lipat harga menu sarapan pagi lengkap di Subway.
Setelah menyantap makanan mentah untuk pertama kalinya, saya pun terus bergerak menyortir pantai. Pantainya biasa banget. Jauuuuuuh dari mempesona.Pantai di Bali, Lombok, bahkan di Pulau Gili dekat Bawean, Jatim, jauh lebih indah.Karena saya datangnya masih pagi, sekitar pukul 11.00, air laut masih pasang.Bagian pantai yang berpasir masih tertutup udara laut, yang hanya bagian yang berbatu-batu seukuran jempol hingga sekepalan tangan pria dewasa (tangan saya, maksudnya). Anda tidak bisa lebih cepat karena kaki kita sering “terperangkap” dalam batu-batu yang selalu berubah setiap kali kita bergerak. Mirip-mirip mandi bola.


Sudah lama, ada yang aneh di depan saya. Pantai yang tadinya landai, berubah memiliki gundukan. Gundukannya cukup tinggi, lebih tinggi dari badan saya, karena itu saya tidak bisa melihat ada apa di baliknya. Maka, langkah saya percepat dan saya daki gundukan itu. Jika tak ingin mendaki, jalanlah menuju balik gundukan dari arah bibir pantai. Di bintik gundukan itu ada papan petunjuk warna hijau.Petunjuknya sangat berharga: bahwa di balik gundukan, zona yang disebut Brighton dan Hove Naturist Beach. Aha! Di papan itu terdapat petunjuk, barangsiapa yang menganggap ketelanjangan mengganggunya, jangan masuk ke zona itu. Biasanya, ketelanjangan di depan umum. Misalnya, orang gila yang melenggang telanjang dengan santai di tengah keramaian. Itu hasil saya. Apalagi saat orgil-nya pria. Kan saya ikut malu? Namun saat itu, di Brighton, kenyataannya saya ingin melihat dengan mata kepala sendiri seperti apa sih pantai tanpa busana? Tuhan maafkan, saya hanya penasaran.

Saat di dalam zona, sayalah yang kikuk. Maklum, pakaian saya lengkap: celana panjang, kaos, mantel ber-hoodie, plus topi dan ransel. Yah ... ternyata yang berjemur dikit, gak sampai jumlah jari di tangan kiri saya. Penonton kecewa… .. Ya iyalah, saya ke Brighton pada bulan Maret, masih pergantian antara mjusim dingin dan mjusim semi. Sinar matahari belum benar-benar kuat. Angin masih dingin (karena itu saya pakai mantel ber-hoodie). Saya kagum dengan orang-orang yang berjemur telanjang itu. Saya yang memakai mantel saja dingin, lha kok mereka gak pakai apa-apa sama sekali? Edan, heehehe.

Comments

Popular posts from this blog

Lengkap 3000 macam Cerita Porno, sek, Hamil

Cerita malam petama, 2000 cerita sek ,porno

Cerita Perawanku Hilang